Selasa, 07 Januari 2014

Favourite Albums of 2013

It's already 2014 and we have listened so many good songs from the great album in 2013. We have New Order, David Bowie in early year and Paul McCartney in the end of the year. A lots new band had contributed their album in 2013 and got the public attention (Chvrches,MSMR), we also notice how public give attention to Liam Gallagher for releasing Beady Eye's new album with the controversial artwork, comeback of My Bloody Valentine after several years, phenomenal Daft Punk, Sigur Ros, Primal Scream and other. I thought it's pretty obvious why i choose this 8 albums as my favourite, most of them are often mentioned in my post and well i didn't listen to much album. Selamat membaca folks :)

1. Veronica Falls - Waiting For Something To Happen




Waiting for Something to Happen bisa dibilang album yang lumayan bagus untuk band yang baru berkarir selama 4 tahun di kancah musik hiburan.Waiting for Something To Happen adalah album kedua dari Veronica Falls setelah album pertamanya yang bertajuk “Veronica Falls” pada tahun 2011. Di album kedua ini mereka sedikit mengalami progress dari album pertama, dari segi musik, sound mereka lebih jelas dan lirik mereka jauh lebih cerdas dari album sebelumnya. Di album sebelumnya Veronica Falls identik dengan lirik-lirik yang kelam mengenai hantu dan kematian tapi di album ini bisa dibilang lirik dan musik mereka lebih “terang” dari album sebelumnya meskipun tetap di album ini nuansa “gothic,ghost,death” masih tertinggal di “Buried Alive”  tapi di album kali ini kuartet asal London yang tidak mau disebut band Twee beralih untuk memainkan lagu-lagu romansa anak muda yang cerdas.
Album ini dibuka dengan “Tell Me” yang rada kelam tapi berhasil dinetralisir oleh track “Teenage” sebagi track berikutnya yang ceria dengan lirik khas anak muda yang tidak bertele-tele (Driving late at night, I’ll let you listen to the music you like, then I’ll drop you home). Melengkapi Teenage, “Broken Toy”  menghentak dengan intronya yang keren. Setelah kalian disuguhkan musik yang ceria,Veronica Falls akan membuat kalian menjadi melankolis dengan “Shooting Star, Falling Out serta Daniel” yang sendu.  “Daniel” dengan liriknya (Nobody needs to know what we know, Nobody needs to go where we go) memperkuat bagaimana mereka bisa menghasilkan lagu romansa yang cerdas tanpa harus bertele-tele.
Waiting for Something To Happen, If You Still Want Me, My Heart Beats, Everybody’s Changing dan So Tired adalah track yang menggambarkan secara besar bagaimana musik dari Veronica Falls sendiri. Last Conversation, lagu yang cukup mellow untuk mengakhiri album ini sebagaimana Veronica Falls mencoba membahasakan diri mereka lewat lagu-lagu yang mereka suguhkan.

Overall album ini adalah album favorit saya di tahun 2013, Veronica Falls berhasil membuat saya ketagihan lewat lagu-lagu mereka, sisi lain dari band Indie Pop yang jarang anda dapatkan. Album ini wajib anda dengar.

2. She and Him - Volume 3




Duo Zooey Deschanel dan M.Ward kembali membuat album baru dengan judul “Volume 3” setelah album Christmas mereka di tahun 2011. Album ini sejujurnya tidak jauh berbeda dengan album-album She and Him sebelumya, masih khas dengan musik indie pop-folk dan lirik-lirik seputar cinta. Di album ini sendiri Zooey menulis 11 lagunya sendiri dan 3 lagu coveran (Baby ; Hold Me Thrill Me, Kiss Me ; Sunday Girl).  Album ini dibuka dengan I’ve Got Your Number ,Son yang cukup ceria khas orang lagi jatuh cinta lalu diikuti dengan Never Wanted Your Love yang liriknya rada sarkas All i know is that i’m tired of being clever, Everybody’s is clever these days. Selanjutnya, Baby akan membuat orang-orang yang lagi jatuh cinta menjadi senang,riang dan bahagia tapi selang dari itu kalian akan dikejutkan dengan I Could’ve Been Your Girl,lagu yang rada galau tapi tetap bernada ceria dari Zooey. Menurut saya lagu ini bisa dibilang lagu pemungkas di album keempat dari She and Him. Lagu ini memiliki lirik yang kompleks tapi tetap mudah dicerna.
Setelah “rada galau” track selanjutnya “Turn to White” memasuki fase lagu yang betul-betul galau dengan nada yang sendu nan melankolis yang tentunya akan membuat kalian ikut galau.Tidak ingin terlarut lama-lama dengan kegalauan, Zooey dan M.Ward terbilang pintar menempatkan “Somebody Sweet to Talk to dan Together” di track berikutnya sebagai pemungkas track sebelumnya, lagu ini penuh dengan lirik-lirik manis yang cocok untuk orang lagi pdkt meskipun diantara lagu di atas terselip “Something’s Haunting You” yang manis tapi rada creepy. Hold Me, Thrill Me, Kiss Me, dengan lirik melankolis bisa dibilang lagu teromantis di album ini sangat pas dengan track berikutnya “Snow Queen, London dan Shadow of Love”. Kemudian ada Sunday Girl, lagu bernada ceria yang terselip diantara tiga lagu diatas dan berhasil menjadi pemanis di antara lagu-lagu melankolis tersebut. Album ini ditutup dengan Reprise ( I Could’ve Been Your Girl).
Overall saya sangat menyukai album ini selain lagu-lagunya yang cukup ringan plus catchy, album ini juga sangat cerdas dalam menentukan tracklist-nya. Two Thumbs for Zooey dan M.Ward.
1.      
3    3. Arctic Monkeys – AM


Album ini bisa dibilang album yang paling berbeda dari album-album Arctic Monkeys sebelumnya. Pasca putusnya Alex Turner dengan Alexa Chung sepertinya Turner tambah cerdas saja menulis lagu. Di album-album AM sebelumnya kita sudah sering disuguhi musik yang menghentak tapi di album kali ini semuanya berubah. Entah karena efek style rambut Turner yang berubah ala Elvis Presley atau bagaimana, album ini terlihat lebih dewasa dari album-album mereka sebelumnya. Lirik yang dipenuhi rintihan sakit hati pasca putus dari pacar serta alunan musik yang lebih melankolis  jadi tema utama album ini, sebut saja Why’d You Only Call Me When You’re High yang secara jelas mengekspresikan kegalauan Turner pasca ditinggal Alexa Chung. Maka tidak heran jika album ini mendapat predikat album terbaik dimana-mana.

4. Chvrches - The Bones of What You Believe


Album debut dari trio asal Scotland ini sukses menarik perhatian saya, menyusung aliran electronic-pop, Chvrches terbilang sukses dengan albumnya. Dengan vokal yang lembut dari Lauren Mayberry membuat lagu yang ada di album ini terdengar pas dan jauh dari kesan berlebihan.  Single “The Mother We Share” sukses membuat mereka terkenal tapi bukan berarti cuma single itu saja yang keren dari mereka, seluruh lagu yang dimuat dalam album ini wajib untuk didengarkan sebut saja Gun, Recover dan Now Is Not The Time. Jujur saja, saya bukan penikmat musik Electronik tapi pasca mendengar Chvrches, mereka berhasil membuat saya menyukai aliran musik yang tadinya saya tidak suka menjadi hal yang membuat saya ketagihan.

1   5.   The National – Trouble Will Find Me


Album ke enam dari band asal Amerika ini masih menyuguhkan musik yang sama dari album-album The National sebelumnya. Seiring bertambahnya umur para personil The National, lirik mereka juga semakin dewasa, kelam, kelam yang menggambarkan kesepian, kesendirian dan kesedihan ala pria berumur 30 tahunan. Hal itu tergambar dengan jelas di lagu mereka yang berjudul “Don’t Swallow The Cap”  dengan lirik “If you want to see me cry, Play Let It Be or Nevermind”. Album ini menurut saya cukup unik dibandingkan album-album yang lain, kalau ingin mendengar lagu mengenai kesendirian serta kesedihan maka album ini adalah jawabannya. 

1    6.   Vampire Weekend – Modern Vampires of The City


Modern Vampires of The City tidak salah lagi menunjukkan bagaimana kematangan dari band asal New York ini. Dari track awal sampai akhir tidak ada satupun yang boleh terlewatkan, wajib didengar. Di album ini beberapa lirik mereka membahas sesuatu yang lebih berat dari album sebelumnya tapi dasar Ezra Koenig dia tau persis bagaimana menyuguhkannya dengan musik yang jauh lebih easy listening daripada album-album sebelumnya. Coba saja dengar Step, Ya Hey, Unbelievers dan Diane Young dijamin akan memuaskan telinga anda.

1    7.  Franz Ferdinand – Right Thoughts, Right Words, Right Action


Di album ini Franz Ferdinand tidak banyak berubah dari album-album mereka sebelumnya. Masih dengan jenis musik, style dan lirik yang sama. Album ini cukup memuaskan para fans mereka yang haus akan karya mereka setelah 4 tahun lamanya semenjak album terakhir mereka dikeluarkan. Single mereka yang berjudul “Right Action dan Love Illumination”yang mampu membuat anda bergoyang cukup menggambarkan bagaimana album Alex Kapranos dkk ini. Mungkin sedikit membosankan mendengar hal yang sama selama bertahun-tahun, i think we need something new from them without lose their identitiy tapi secara keseluruhan album ini tetap menjadi favorit saya, i think we need this for the dancefloor.

1    8.  The Strokes – Comedown Machine


Pro dan kontra mengenai the strokes di album mereka ini menjadi hal yang dilematik. Di album ini The Strokes berubah menjadi band yang “terpengaruh musik electronic yang lagi nge-trend”. One way trigger adalah single yang menurut saya bukan The Strokes “banget” dan entah jiwa rock and roll Jules pergi entah kemana. Tapi syukurnya All The Time “masih” mencerminkan The Strokes. Ekspektasi setelah penantian panjang sejak 2009 akan album yang mungkin bisa mencapai sukses “Is This It” sirna. Biarbagaimanapun sebagai fans dari The Strokes yang haus akan karya dari Jules dkk saya sendiri turut kecewa dengan album ini tapi sekecewa-kecewanya saya album ini tetap mampu mengobati rindu saya akan karya the strokes.