Mungkin
istilah Twee masih asing bagi para penikmat musik awam, tapi bagi para pecandu
musik indie pop istilah Twee mungkin sudah menjadi makanan sehari-hari mereka. Twee adalah subgenre dari Indie Pop yang khas
dengan gitar gemerincingnya. Twee muncul pertama kali di Inggris pada tahun
80an setelah era post-punk. Bisa
dibilang Twee lahir sebagai bentuk pergerakan atas musik Punk yang dianggap
keren dan trendi oleh masyarakat saat itu. Kita kenal Punk identik dengan musik
yang keras, liriknya sarat akan politik penuh dengan protes terhadap pemerintahan
Margaret Thatcher ,
anarkis tapi terkesan pintar while twee is the
opposite of punk. Twee sendiri hadir dengan musik pop yang
terpengaruh oleh musik tahun 60an yang khas dengan jungle guitars-nya, sementara dari segi lirik, mereka lebih senang
bermain dengan lirik-lirik sederhana tentang cinta dan kehidupan sehari-sehari
mereka yang dipadukan dengan melody catchy yang sangat easy listening.
Selain karakter musik yang khas, Twee juga khas dengan style dari para
musisinya. Mereka berpakaian seperti how’s
mom dress her child dengan kemeja, rok/celana kotak-kotak, cardigan,
jepitan,dress+stocking ala tahun 60an serta T-Shirt gambar anak kucing. Contoh
konkritnya kita bisa melihat bagaimana Zooey Deschanel dari She and Him
berpakaian. Dari segi background musisinya, rata-rata mereka berasal dari
golongan ras putih menengah yang memilih menghabiskan waktunya untuk belajar
khas anak-anak sekolahan yang baik dan akan merasa sangat bodoh untuk menspike rambutnya seperti musisi punk.
Furthermore,
pergerakan musik mereka bisa dibilang cukup dilematis, khususnya band-band Twee
tahun 80an yang personilnya terdiri dari wanita, mereka sering menerima
cemoohan dari masyarakat. Masyarakat berpikir agak aneh jika anak gadis
berkumpul dalam suatu band memainkan alat musik dengan performance yang
biasa-biasa saja. Hal itu tidak sesuai
dengan ekspektasi mereka mengenai band-band cewek yang akan tampil ngerock, gila-gilaan
dipanggung dan mungkin akan menanggalkan pakaian mereka ketika performance.
Akibatnya, masyarakat merasa kurang “sreg” dengan band twee yang menurut mereka
tidak rock and roll atau tidak macho/maskulin (untuk band twee yang personilnya
laki-laki dimana suara mereka tidak serak seperti penyanyi rock yang keren
menurut masyarakat). Hal itulah yang membuat masyarakat mengejek mereka dengan
sebutan “Twee”, twee adalah sebuah ejekan dimana kata “twee” diambil dari cara
anak bayi mengucapkan kata Sweet. Masyarakat menganggap band aliran twee adalah
sebuah hal yang lucu dimana para personilnya memainkan musik yang girly dan
penampilan para personilnya yang “ sok manis seperti anak-anak.”
Pergerakan
band Indie Pop saat itu sempat menjadi bahan perbincangan media ternama di UK
sekelas Majalah NME (New Musical Express), NME pada tahun 1986 kemudian merekam
pergerakan atas band-band indie pop dengan membuat album kompilasi yang diberi
nama C86, di dalam album tersebut
terdapat beberapa band twee yang cukup terkenal saat itu seperti The Pastels dan The Shop Assistants. Dengan
adanya album kompilasi, munculnya label indie UK Sarah Records yang mewadahi
band-band indie pop serta dengan berjalannya waktu kini Indie Pop khususnya Twee
dianggap sebagai sesuatu yang unik dan trendi yang mungkin mampu membuat candu bagi
para pendengarnya. Hal ini terjadi
karena musik serta lirik dari band-band Twee tidak neko-neko dan sangat easy
listening bagi semua lapisan masyarakat. We have to say thanks to the bands
that keep surviving “Twee” meskipun pada awalnya mereka sering dicemooh.
Bicara soal
band yang surviving the twee, kita bisa menganggap mereka adalah band-band yang
menjadi pelopor sekaligus legend dari band Twee. Band-band tersebut kebanyakan berasal dari
United Kingdom meskipun tak sedikit juga berasal dari Amerika. Tiger Trap,
Talulah Gosh serta The Pastels bisa dianggap sebagai band yang mewakili
pergerakan Twee di UK sedangkan untuk wilayah Amerika, Black Tambourine dan
Beat Happening adalah pandawanya.
Memasuki
tahun 90an, band-band aliran twee bermunculan dimana-mana. Pertumbuhan
band-band twee di UK bisa disaksikan dengan munculnya Belle and Sebastian serta
Camera Obscura, lalu Twee merambah ke Swedia dengan hadirnya Acid House Kings
dan Lacrosse, memasuki wilayah Australia dengan Architecture in Helsinki lalu
Tullycraft di Amerika.
Di tahun
2000an band-band Twee di negara Asia mulai bermunculan, tak terkecuali
Indonesia. Indonesia berhasil melahirkan band-band twee yang berkualitas
seperti Annemarie. Annmarie adalah salah satu band twee asal Indonesia yang terbentuk
di tahun 2004 yang terbilang cukup sukses. Band asal bandung ini berhasil
dilirik oleh label asal Swedia dan Peru dan merilis album mereka yang berjudul
ABC on TV. Sepertinya kesuksesan
Annemarie mendorong band-band dari seluruh pelosok Indonesia turut memainkan
musik twee sebut saja Afternoon Talk dari Bandar Lampung, Good Morning
Breakfast dari Cirebon, Summer in Vienna dari Yogyakarta dan untuk di Makassar
sendiri kita punya Everybody Loves Endy (ELE). Sayangnya, ELE tidak bertahan
lama padahal musik dan lirik yang mereka tawarkan sangat menggambarkan “twee”.
Melihat
banyaknya band indie pop twee dan antusias masyarakat yang bagus, sekarang
sudah banyak bermunculan festival-festival musik khusus untuk mereka seperti
Indie Pop Fest, Indie Tracks Festival, Popfest Berlin dan NYC Popfest. Selain
itu, website khusus twee pun sudah ada dan bisa dikunjungi di www.twee.net , khusus wilayah Asia Tenggara bisa berkunjung di www.seaindie.com . Sekedar info, Seaindie baru-baru saja
mengeluarkan kompilasi album untuk band-band indie pop Indonesia (Lasting Fun,
Forever Young) yang bisa dijadikan referensi dan feel free to download.
Bagi yang
ingin mencoba mendengar musik-musik twee seperti apa atau mungkin yang sudah
penjadi penikmat lama band indie pop mungkin beberapa lagu dari band dibawah ini
bisa dijadikan referensi.
1. The Shop
Assistants – I Don’t Wanna be Friends with You
2. The Pastels
– Check My Heart
3. The Softies
– Hello Rain
4. Beat
Happening – Indian Summer
5. Talulah Gosh
– Beatnik Boy
6. Belle and
Sebastian – I Didn’t See It Coming
7. Camera
Obscura – French Navy
8. Acid House
Kings – This Heart is A Stone
9. Architecture
in Helsinki - Escapee
10. Alpaca
Sports – I Was Running
Tidak ada komentar:
Posting Komentar